Langsung ke konten utama

SAATNYA GEOGRAFI MEMIMPIN

Kurangnya minat dalam geografi sebagai bidang studi berhubungan dengan pandangan bahwa Geografi masih dianggap sebagai "seni" mengeksplorasi dan memetakan dunia dengan teleskop dari perahu layar lama, menghitung batu dan menggambar pemandangan eksotis dengan pena, sambil menyeruput koktail. Selain itu, Geografi masih dianggap sebagai semacam aktivitas rekreasi oleh dunia bisnis, dan sekarang sejak kemajuan teknologi menempatkan GPS dan Google Earth pada setiap smartphone seolah Geografi sebatas perangkat lokasi dan gadget pemetaan.

Itulah pandangan yang salah dan terlalu naif bagi Geografi , seolah hanya menjelaskan dunia hanya dengan menggambarkan permukaan bumi saja, dan tidak ada hubungannya dengan penamaan serta kondisi suatu daerah, atau fitur teknologi canggih lain. Geografi saat ini adalah sudut untuk melihat dunia, merangkul kompleksitas, cara untuk mendapatkan kecendrungan manusia, tren perilaku, pengaruh budaya, evolusi pasar, keseimbangan kekuasaan antara lembaga, perusahaan, pemerintah, dari global untuk perspektif yang sangat lokal. Ini adalah cara berpikir yang melintasi ruang dan waktu pada skala apapun mungkin untuk melihat dan memahami apa yang terjadi. Ini menghubungkan dimensi dunia - masyarakat, lingkungan, ekonomi, politik, keuangan, psikologi ... - dengan menawarkan konsep-konsep kunci yang unik dan alat-alat teoritis.

Seperti ilmu-ilmu lainnya, geografi memberikan kemampuan analisis, presisi, kemampuan untuk mengumpulkan dan memproses sejumlah besar data kuantitatif dan kualitatif dan untuk mensintesis dan mengkomunikasikan hasil, baik secara lisan dan visual. Lebih dari ilmu-ilmu lainnya, geografi juga memberikan keterampilan visualisasi data spasial (pemetaan dan membuat sketsa), menekankan kemampuan untuk membaca dan berkomunikasi beberapa dimensi dari masalah untuk berbagai mitra dan mengembangkan desain dan kreativitas keterampilan, serta pengambilan keputusan dan pemahaman yang baik tentang kelompok dan psikologi individu.

Oleh karena itu, seorang pemimpin penting menguasai Geografi, dan Seorang Geograf mempunyai kapabilitas untuk memimpin. SAATNYA GEOGRAFI MEMIMPIN (Rangkuman, Anne-Laure, 2013. "Why Leaders Should Learn Geography")

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GEOGRAFI ENTREPRENEURSHIP (GEO-PRENEURSHIP)

JUDUL : Geo-Preneurship "Learn to Action", Inspirasi dan Motivasi Bisnis untuk Mahasiswa Geografi , HALAMAN : 50 Halaman, PENULIS : Armin Subhani & Nurlaila Mubarokah, PENERBIT : Non Penerbit/Cetak Mandiri/Soft File, KONTAK : mas_armin80@yahoo.co.id Mahasiswa harus sadar terhadap ketimpangan antara bertambahnya jumlah angkatan kerja dengan ketersediaan lapangan kerja. Harus sadar akan kebutuhan perubahan dan kompetisi yang dapat mengubah hidup menjadi lebih baik, dan sadar dengan peluang yang lebih luas. Atas kesadaran tersebut, buku ini mengajak mahasiswa untuk mencoba melakukan restart orientasi dari keinginan menjadi pegawai beralih menjadi pengusaha. Restart orientasi diwujudkan dalam langkah kogkrit, yaitu memulai tindakan menjadi seorang Entrepreneur (pengusaha). Entrepreneur yang mengaplikasikan ilmu geografi, Entreprenur yang mampu membaca kebutuhan produk dan jasa dari perspektif ruang dan waktu, serta dinamika interaksi manusia dengan lingkunga

BERBAGI GEOGRAFI

Apa jadinya jika proposal skripsi mahasiswa: (1) Sekedar memenuhi tugas mata kuliah seminar, (2) tidak bersumber dari masalah sebenarnya, (3)hanya sekedar setor judul, (4) bingung merumuskan dan memutuskan masalah yang ingin diteliti. Senang berbagi dengan teman-teman mahasiswa, mengajarkan cara sederhana menulis sebuah artikel ilmiah, dan mengembangkan menjadi skripsi. Semoga menjadi solusi masalah mereka dalam menyusun proposal skripsi. Lebih menyenangkan lagi sambil bagi-bagi buku Geo-Preneurship (Geografi Entrepreneurship)..mudahan menginpirasi dan bermanfaat. Alhamdulillah target liburan semester ini untuk berbagi melalui pelatihan tercapai. Mari..sapa lagi yang mau menyusul, mumpung libur.

REVOLUSI MEDIA GEOGRAFI UNTUK PEMBANGUNAN BERBASIS KEWILAYAHAN

Siapakah Geograf yang tidak kenal dengan sosok dosen geograf muda berbakat. Dr. Luthfi Muta'ali, S.Si.,MSP, dosen geografi UGM yang selalu menghiasi dinding fb hanya dengan qur'an dan materi geografi. Tanpa mengeyampingkan geograf lainnya, peran dia sebagai corong geografi melalui media sosial begitu terasa. Tulisannya seperti suntikan vitamin untuk geograf laiinya, menyegarkan dan membangkitkan semangat, serta menyadarkan bahwa geograf punya peran yang sangat penting dalam membangun bangsa Indonesia. Gayung bersambut, mencermati tulisannya di fb tentang pembangunan berbasis wilayah dengan judul "PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS KEWILAYAHAN(Revolusi Kebijakan Spasial Radikal), dapat dibaca di sini . Ada beberapa hal yang menarik untuk dicermati; 1) Kajian inti geografi adalah region (wilayah, 2) Setiap wilayah memiliki potensi dan masalah yang berbeda, dalam pembangunannya perlu perencanaan dan penanganan yang berbeda pula, 3) Kecurigaan, dalam penyusunan Rencana Pem